Rekonstruksi Organisasi
Didalam
proses berkehidupan dan bersosialisasi, manusia tentu tak pernah luput dari
organisasi. Secara harfiah, organisasi berasal dari bahasa Inggris yaitu
organization yang memiliki arti sesuatu yang mengatur. Secara explicit organisasi
dapat diistilahkan sebagai wadah dalam pencapain sebuah tujuan yang berasal
dari sekumpulan beberapa orang yang memiliki semangat, landasan, dan tujuan
yang sama. Didalam proses pencapaian tujuan sebuah organisasi tentu diperlukan
sebuah strategi dan taktik, dimulai dari distribusi ranah kerja perorangan dan
kelompok hingga produk yang akan dihasilkan dari organisasi tersebut. Oleh
karenanya, disini akan kita bahas secara micro berkaitan dengan rekonstruksi
organisasi yang tepat sasaran dan progresif.
Memenejemen
sebuah organisasi yang konstruktif tentu tak lepas pada visi dan rencana
strategis organisasi, internal organisasi ( struktural dan cultural ), hingga
strategi dan taktik di semua lini. Berikut ini adalah ulasan yang lebih
mendalam berkaitan dengan perspektif menejemen organisasi :
1.
Visi
dan Rencana Strategis
Secara difinitif kedua hal diatas memiliki hubungan
yang egaliter yaitu pada tujuan, hanya saja ruang lingkup yang mendasari
keduanya berbeda. Visi adalah tujuan yang hanya difokuskan untuk menjawab
tantangan yang ada didepan, sedangkan Renstra ( Rencana Strategis ) difukuskan
pada tujuan jangka panjang, biasanya Renstra digunakan untuk menjawab kebutuhan
dan tujuan organisasi dalam kurun 5 –10 tahun kedepan.
Contoh :
Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa,
miliki tujuan 5 hingga 10 tahun kedepan perusahaan tersebut akan menjadi apa,
apakah menjadi penguasa pasar regional atau nasional, hingga global, inilah
yang sering disebut Renstra organisasi. Sedangkan visi, proses yang perlu
disediakan dalam pencapaian perusaahan sesuai yang diinginkan 5 – 10 tahun
mendatang. Artinya Renstra adalah tujuan utama sedangkan visi adalah tujuan
antara dari perusahaan tersebut.
2.
Internal
Organisasi
Berbicara mengenai internal
sebuah organisasi, tentu kita sama sama memiliki frekuensi yang sama, yaitu
didalam sebuah organisasi terdapat beberapa orang yang memiliki semangat,
landasan bergerak yang jelas, dan tujuan yang sama. Guna implementasi sebuah
tujuan perlu adanya distribusi beban / tugas pada masing masing individu, ada
yang bertugas sebagai pemimpin organisasi, ada yang bertugas sebagai pelaku
teknis, ada yang bertugas sebagai controler organisasi di tiap lini, hingga
pada menejemen orang orang yang ada didalam organisasi tersebut, oleh karenanya
ada istilah sturktural organisasi. Sedangkan cultural organisasi berkaitan
dengan menejemen visi organisasi bisa terdistribusi secara komprehensif pada
intern organisasi dan diactualisasikan dengan budaya budaya atau bahkan metode
serta kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang orang yang ada didalam
organisasi tersebut.
A.
Struktural
Organisasi
Secara
struktural organisasi, terdapat hubungan secara vertical yang mengacu pada
hierarchi organisasi dan hubungan secara horizontal yang dapat diartikan
hubungan antar organisasi dan sasaran pada umumnya serta hubungan antar
fungsionaris pada khususnya.
1.
Hubungan
Vertical
Hubungan
secara vertical pada organisasi tentu tidak lepas pada tingkatan kekuasaan atau
hierarchi organisasi, yaitu pemimpin organisasi, pemimpin bidang, pemimpin
pelaku teknis, hingga yang terendah pelaku teknis, namun kondisi tersebut tidak
selalu steady, ada kalanya mengalami perubahan seiring dengan dinamika kebutuan
organisasi. Dari kondisi tersebut, tentu masing masing pemimpin lini memiliki arahan
dan fungsi masing masing, hal ini berkolerasi dengan sebaran batas wewenang dan
tanggung jawab perorangan di tiap lini.
Sebagai
contoh :
Seorang
pemimpin organisasi memiliki wewenang dan tanggung jawab atas organisasi yang
ia pimpin, hal ini berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. Sebagai
pemimpin organisasi harus mampu memetakan tahapan tahapan yang perlu di tempuh
organisasi, memetakan dan mengarahkan jajaran yang berkompeten guna membantu ia
dalam proses pencapaian tujuan, oleh karenanya sebagai pemimpin organisasi ia
memiliki wewenang dan tanggung jawab yang besar atas organisasi, ibarat sebuah
kapal, pemimpin organisasilah yang mengkomandoi kapal tersebut akan berlayar
kemana.
Pemimpin
Bidang sebuah organisasi memiliki peran yang ada ditengah tengah antara
pemimpin organisasi dengan pelaku teknis, disini ia memiliki wewenang guna
mengatur dan mengarahkan staff sebagaimana dengan kebutuhan bidang pada
organisasi yang kemudian akan dilaporkan pada pemimpin organisasi.
Seorang
Staff, kontradiktif dengan kondisi pemimpin organisasi. Kondisi pada staff
hanya memiliki tanggung jawab pada kepala bidang yang telah memberikan arahan
teknis dan sama sekali tidak memiliki wewenang ( Organisasi Mekanis ).
Tanggung jawab dan wewenang
berbanding lurus dengan tingkatan jabatan yang dimiliki. Wewenang dapat
diletakan pada pucuk pimpinan ( Sentralisasi ) ataukah pada bagian yang lebih
rendah dari pucuk pimpina ( Disentralisasi ).
Bilamana
kita berbicara hubungan secara vertical, tentu hal demikian tidak lepas dari
fungsi di masing masing bidang atau departmentisasi. Departmentisasi adalah
tahapan tahapan penentuan menjawab kebutuhan department/bidang dalam skala
micro pada khususnya dan organisasi pada umumnya. Didalam prosesnya terdapat
beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan department yang
ideal, yaitu :
-
Tinjauan
Fungsional
Semula berasal dari kebutuhan
organisasi, kemudian di breakdown menjadi department, dimana terdapat beberapa
depertment dan ditiap depertment tst memiliki fungsional yang berbeda serta
memiliki fungsional yang sesuai dengan sebagian kecil dari kebutuhan
organisasi. Oleh karenanya perlu adanya tinjauan fungsional, yang mana
didalamnya terdapat pengelompokan atas pekerjaan dan fokusan yang sama.
-
Tinjauan
Divisional
Department
yang memiliki fungsional yang berbeda beda, kemudian memiliki produk dan
program yang berbeda beda didalamnya. Bagian yang mengawal hal demikian adalah
divisi yang didasarkan atas hal diatas. Tentu didalam penentuan divisi tersebut
perlu dipetakan produk dan progam yang sama serta meninjau dari segi kebutuhan
fungsional department.
-
Tinjauan
Matrix
Tinjauan
matrix disini adalah berkaitan dengan urut urutan tanggung jawab, apakah
seorang karyawan hanya bertanggung jawab pada kepala divisi atau kah langsung
pada kepala department / bidang
-
Tinjauan
Jaringan
Guna
mengexpansi pangsa pasar sebuah organisasi, biasanya adakalanya sebuah
perusahaan induk menelurkan beberapa perusahaan kecil dengan fungsional yang
sama atau berbeda dari perusahaan induk.
-
Tinjauan
Kelompok
Berkaitan
dengan tinjauan yang terakhir ini, biasanya dilakukan berdasarkan dengan
kebutuhan organisasi yang komprehensif. Terdapat sebuah tim yang tanpa
koordinasi atau pengawasan dari lini department tetapi langsung pada pemimpin
perusahaan. Kondisi yang lainnya adalah, dibentuk sebuah tim yang hanya fokus
pada hal tertentu.
2.
Hubungan
Horizontal
Berbeda
dengan hubungan sebelumnya, untuk hubungan yang kedua ini lebih didasarkan atas
hukum egaliter, yaitu hubungan antar staff atau antar department. Hubungan
kedua ini terkadang dan sering dimanfaatkan dalam menjawab tantangan
organisasi, pasalnya terkadang kombinasi dari fungsional department atau staff
yang terintegrasi dapat memberikan impact yang berarti bagi organisasi.
3.
Strategi
dan Taktik Organisasi
Berbicara mengenai strategi dan taktik, perlu kita
kaji lebih dalam lagi berkaitan dengan persamaan dan perbedaan antara strategi
dan taktik itu sendiri. Strategi adalah tahapan yang ditempuh dalam mencapai
tujuan, sedangkan taktik adalah cara cara yang ditempuh dalam memuluskan
strategi yang telah dibuat. Menurut beberapa pakar strategi Henry S terdapat
4 metode yang dapat ditempuh dalam menguasai pasar yaitu :
A.
Rekayasa
Sosial
Menempatkan
opini publik sebagai garda terdepan dalam meningkatkan permintaan
B.
Fokus
Melakukan
analisa optimal di lini yang ditempati guna melancarkan dan menjawab tantangan
pasar
C.
Diferensiasi
Sebuah
perusahaan melakukan inovasi inovasi terbaru berkaitan dengan lini yang ia
kuasai secara progresif guna menjawab dan mengungguli lawannya.
D.
Money
Control
Salam
Rekonstruksi
Progresivve
Andre
Soetresno
maksudnya apa? mana letak restrukturisasinyaa?
ReplyDelete