Thursday 17 April 2014

Rekonstruksi Organisasi

13:10


Rekonstruksi Organisasi

Didalam proses berkehidupan dan bersosialisasi, manusia tentu tak pernah luput dari organisasi. Secara harfiah, organisasi berasal dari bahasa Inggris yaitu organization yang memiliki arti sesuatu yang mengatur. Secara explicit organisasi dapat diistilahkan sebagai wadah dalam pencapain sebuah tujuan yang berasal dari sekumpulan beberapa orang yang memiliki semangat, landasan, dan tujuan yang sama. Didalam proses pencapaian tujuan sebuah organisasi tentu diperlukan sebuah strategi dan taktik, dimulai dari distribusi ranah kerja perorangan dan kelompok hingga produk yang akan dihasilkan dari organisasi tersebut. Oleh karenanya, disini akan kita bahas secara micro berkaitan dengan rekonstruksi organisasi yang tepat sasaran dan progresif.
Memenejemen sebuah organisasi yang konstruktif tentu tak lepas pada visi dan rencana strategis organisasi, internal organisasi ( struktural dan cultural ), hingga strategi dan taktik di semua lini. Berikut ini adalah ulasan yang lebih mendalam berkaitan dengan perspektif menejemen organisasi :
1.      Visi dan Rencana Strategis
Secara difinitif kedua hal diatas memiliki hubungan yang egaliter yaitu pada tujuan, hanya saja ruang lingkup yang mendasari keduanya berbeda. Visi adalah tujuan yang hanya difokuskan untuk menjawab tantangan yang ada didepan, sedangkan Renstra ( Rencana Strategis ) difukuskan pada tujuan jangka panjang, biasanya Renstra digunakan untuk menjawab kebutuhan dan tujuan organisasi dalam kurun 5 –10 tahun kedepan.
Contoh :
Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa, miliki tujuan 5 hingga 10 tahun kedepan perusahaan tersebut akan menjadi apa, apakah menjadi penguasa pasar regional atau nasional, hingga global, inilah yang sering disebut Renstra organisasi. Sedangkan visi, proses yang perlu disediakan dalam pencapaian perusaahan sesuai yang diinginkan 5 – 10 tahun mendatang. Artinya Renstra adalah tujuan utama sedangkan visi adalah tujuan antara dari perusahaan tersebut.
2.      Internal Organisasi
Berbicara mengenai internal sebuah organisasi, tentu kita sama sama memiliki frekuensi yang sama, yaitu didalam sebuah organisasi terdapat beberapa orang yang memiliki semangat, landasan bergerak yang jelas, dan tujuan yang sama. Guna implementasi sebuah tujuan perlu adanya distribusi beban / tugas pada masing masing individu, ada yang bertugas sebagai pemimpin organisasi, ada yang bertugas sebagai pelaku teknis, ada yang bertugas sebagai controler organisasi di tiap lini, hingga pada menejemen orang orang yang ada didalam organisasi tersebut, oleh karenanya ada istilah sturktural organisasi. Sedangkan cultural organisasi berkaitan dengan menejemen visi organisasi bisa terdistribusi secara komprehensif pada intern organisasi dan diactualisasikan dengan budaya budaya atau bahkan metode serta kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang orang yang ada didalam organisasi tersebut.
A.     Struktural Organisasi
Secara struktural organisasi, terdapat hubungan secara vertical yang mengacu pada hierarchi organisasi dan hubungan secara horizontal yang dapat diartikan hubungan antar organisasi dan sasaran pada umumnya serta hubungan antar fungsionaris pada khususnya.
1.      Hubungan Vertical
Hubungan secara vertical pada organisasi tentu tidak lepas pada tingkatan kekuasaan atau hierarchi organisasi, yaitu pemimpin organisasi, pemimpin bidang, pemimpin pelaku teknis, hingga yang terendah pelaku teknis, namun kondisi tersebut tidak selalu steady, ada kalanya mengalami perubahan seiring dengan dinamika kebutuan organisasi. Dari kondisi tersebut, tentu masing masing pemimpin lini memiliki arahan dan fungsi masing masing, hal ini berkolerasi dengan sebaran batas wewenang dan tanggung jawab perorangan di tiap lini.
Sebagai contoh :
Seorang pemimpin organisasi memiliki wewenang dan tanggung jawab atas organisasi yang ia pimpin, hal ini berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. Sebagai pemimpin organisasi harus mampu memetakan tahapan tahapan yang perlu di tempuh organisasi, memetakan dan mengarahkan jajaran yang berkompeten guna membantu ia dalam proses pencapaian tujuan, oleh karenanya sebagai pemimpin organisasi ia memiliki wewenang dan tanggung jawab yang besar atas organisasi, ibarat sebuah kapal, pemimpin organisasilah yang mengkomandoi kapal tersebut akan berlayar kemana.
Pemimpin Bidang sebuah organisasi memiliki peran yang ada ditengah tengah antara pemimpin organisasi dengan pelaku teknis, disini ia memiliki wewenang guna mengatur dan mengarahkan staff sebagaimana dengan kebutuhan bidang pada organisasi yang kemudian akan dilaporkan pada pemimpin organisasi.
Seorang Staff, kontradiktif dengan kondisi pemimpin organisasi. Kondisi pada staff hanya memiliki tanggung jawab pada kepala bidang yang telah memberikan arahan teknis dan sama sekali tidak memiliki wewenang ( Organisasi Mekanis ).
Tanggung jawab dan wewenang berbanding lurus dengan tingkatan jabatan yang dimiliki. Wewenang dapat diletakan pada pucuk pimpinan ( Sentralisasi ) ataukah pada bagian yang lebih rendah dari pucuk pimpina ( Disentralisasi ).
Bilamana kita berbicara hubungan secara vertical, tentu hal demikian tidak lepas dari fungsi di masing masing bidang atau departmentisasi. Departmentisasi adalah tahapan tahapan penentuan menjawab kebutuhan department/bidang dalam skala micro pada khususnya dan organisasi pada umumnya. Didalam prosesnya terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan department yang ideal, yaitu :
-          Tinjauan Fungsional
Semula berasal dari kebutuhan organisasi, kemudian di breakdown menjadi department, dimana terdapat beberapa depertment dan ditiap depertment tst memiliki fungsional yang berbeda serta memiliki fungsional yang sesuai dengan sebagian kecil dari kebutuhan organisasi. Oleh karenanya perlu adanya tinjauan fungsional, yang mana didalamnya terdapat pengelompokan atas pekerjaan dan fokusan yang sama.
-          Tinjauan Divisional
Department yang memiliki fungsional yang berbeda beda, kemudian memiliki produk dan program yang berbeda beda didalamnya. Bagian yang mengawal hal demikian adalah divisi yang didasarkan atas hal diatas. Tentu didalam penentuan divisi tersebut perlu dipetakan produk dan progam yang sama serta meninjau dari segi kebutuhan fungsional department.
-          Tinjauan Matrix
Tinjauan matrix disini adalah berkaitan dengan urut urutan tanggung jawab, apakah seorang karyawan hanya bertanggung jawab pada kepala divisi atau kah langsung pada kepala department / bidang
-          Tinjauan Jaringan
Guna mengexpansi pangsa pasar sebuah organisasi, biasanya adakalanya sebuah perusahaan induk menelurkan beberapa perusahaan kecil dengan fungsional yang sama atau berbeda dari perusahaan induk.
-          Tinjauan Kelompok
Berkaitan dengan tinjauan yang terakhir ini, biasanya dilakukan berdasarkan dengan kebutuhan organisasi yang komprehensif. Terdapat sebuah tim yang tanpa koordinasi atau pengawasan dari lini department tetapi langsung pada pemimpin perusahaan. Kondisi yang lainnya adalah, dibentuk sebuah tim yang hanya fokus pada hal tertentu.
2.      Hubungan Horizontal
Berbeda dengan hubungan sebelumnya, untuk hubungan yang kedua ini lebih didasarkan atas hukum egaliter, yaitu hubungan antar staff atau antar department. Hubungan kedua ini terkadang dan sering dimanfaatkan dalam menjawab tantangan organisasi, pasalnya terkadang kombinasi dari fungsional department atau staff yang terintegrasi dapat memberikan impact yang berarti bagi organisasi.
3.      Strategi dan Taktik Organisasi
Berbicara mengenai strategi dan taktik, perlu kita kaji lebih dalam lagi berkaitan dengan persamaan dan perbedaan antara strategi dan taktik itu sendiri. Strategi adalah tahapan yang ditempuh dalam mencapai tujuan, sedangkan taktik adalah cara cara yang ditempuh dalam memuluskan strategi yang telah dibuat. Menurut beberapa pakar strategi Henry S  terdapat  4 metode yang dapat ditempuh dalam menguasai pasar yaitu            :
A.     Rekayasa Sosial
Menempatkan opini publik sebagai garda terdepan dalam meningkatkan permintaan
B.     Fokus
Melakukan analisa optimal di lini yang ditempati guna melancarkan dan menjawab tantangan pasar
C.     Diferensiasi
Sebuah perusahaan melakukan inovasi inovasi terbaru berkaitan dengan lini yang ia kuasai secara progresif guna menjawab dan mengungguli lawannya.
D.     Money Control



Salam
Rekonstruksi Progresivve

Andre Soetresno
14 April 2014 : 02.45

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 comments:

 

© 2013 LogikaProgressive. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top