Saturday 6 September 2014

Masih ada kesempatan

01:55

Salam bermanfaat teruntuk kawan kawan
Sebuah perjalanan yang sangat mengesankan bagi saya utamanya, dapat bertemu, berkumpul dan bercengkrama dengan kawan kawan seperjuangan. Berawal dari kepenatan fikiran melihat suasana perkotaan yang penuh dan sesak dengan gedung gedung tersebar seantero kota, lalu lalang para pengabdi rupiah hingga kenikmatan, kenyamanan dan anugerah bagi ‘mereka’ yang semu adanya. Inilah yang membuat saya dan kawan kawan melakukan perjalanan genap dengan 16 orang, melihat indah elok dan agungnya kuasa Tuhan. Tepat pukul 20.20 tanggal 1 September 2014 kami beranjak dan meninggalkan tempat kami berasal. Perjalanan kami lakukan kurang lebih 3.5 jam hingga kami tiba di suatu perdesaan yang amat dekat dengan tempat kami tuju. Sesampainya disana kami berenam belas bersegera mengisi stamina dan tetap menjaga semangat untuk tetap pada tujuan bersama, sebagian langsung beranjak instirahat dan sebagian lagi melakukan pemenuhan atas kebutuhan administrative rombongan sebelum melakukan perjalanan sesungguhnya. Tepat pukul 02.00 waktu ranupani kami semua beranjak tidur.

Lantunan suara adzan subuh surau didekat penginapan kami pun menandakan kami semua beranjak dari tidur dan mensegerakan diri untuk lekas mempersiapkan kebutuhan masing masing dengan diawali solat demi kelancaran bagi tujuan kami. Tepat pada 05.00 kami pun semua siap untuk melakukan perjalanan menuju puncak para dewa, iya benar, kami bersiap menuju pendakian gunung semeru. Sebelum melakukan pendakian kami sejenak mengisi perut kami masing masing sembari bercengkrama dan menyusun strategi saat pendakian, pukul 09.00 kami pun mensegerakan diri untuk berdoa dan memohon kelancaran olehNya agar diberikan keselamatan, selanjutnya dibarengi dengan terikan dari salah satu kami “vivat FTK” kami pun secara sigap menjawab “Hidup FTK, Hidup FTK , Hidup FTK” dan perjanan dimulai dari sini.

Perjananan kami untuk hari pertama adalah menuju ranukumbolo, perjalanan dari ranupani menuju ranukumbolo kami tempuh kurang lebih 6 jam dari orang terakhir di rombongan yang sampai. Sesampainya di ranukumbolo kami pun segera bersiap untuk mendirikan tenda dan memasak nasi untuk kebutuhan rombongan. Udara terasa dingin hingga menusuk pada pori pori terdalam bahkan pada tulang. Saat kami memasak nasi, suasana sore hari ranukumbolo sangat indah, danau yang tampak hijau kelabu dengan mulai dan semakin redupnya cahaya matahari, hamparan bukit hijau tanjakan cinta dibalik kami yang membentuk bulatan bulatan lonjong yang menyerupai bebukitan di serial program TV teletubis., yang mengiringi kami selama di ranukumbolo. Inilah bukti keindahan Tuhan yang tampak dari hasil karyaNya.

Senja pun datang, ranukumbolo pun tak semakin mati, para pendaki semakin banyak berdatangan dari seantero negeri, Sulawesi, lampung dan Kalimantan pun mendatangkan wakilnya sebagai saksi kebesaran tuhan di gunungnya para dewa. Menuju malam dan pagi hari pun udara di ranukumbolo teramat dingin hingga mencapai  -4 oC, tidak heran ketika pukul 03.00 waktu ranukumbolo turun hujan es disana. Kami berenam belas pun merasa dinginnya ranukumbolo adalah anugerah yang teramat luar biasa dari Nya, di wilayah yang secara geografis tidak mungkin turun hujan es, namun disini kami merasakan kebesaranNya, Syukur ku padaMu wahai Tuhanku. Anugerah dari Tuhan yang maha kuasa tidak berhenti sampai pada turunnya es di ranukumbolo namun kebesaranNya ditunjukan dengan sangat jelas di suasana pagi ranukumbolo, celah dua bukit saat jelang terbitnya sang surya berwarna merah berpadu dengan warna orange dan putih kelabu menjadikannya sangat indah dilihat, tidak hanya itu pencaran bayangan cahaya dua bukit membuat pantulan yang cantik ketika disaksikan melalui danau. Sungguh indah 

Perjalanan kami lanjutkan dar ranukumbolo menuju kali mati untuk malam kedua di semeru, kami bergegas pukul 11.00 meninggalkan ranukumbolo. Tantangan pertama adalah melewati tanjakan cinta kemudian disusul dengan pemandangan oro oro ombo dibaliknya dan disasikan pemandangan ranukumbolo dari tanjakan cinta, sungguh indah. Dari ranukumbolo menuju kali mati, kami diharuskan melwati 3 pos hingga dapat menginjakan kaki di kali mati pos terakhir sebelum arcopodo dan mahameru, yaiutu cemoro kandang, jambangan dan kali mati. Perjalanan kami tempuh dalam waktu 5.5 jam, memang jauh dari normal agaknya karenan di tengah jalan kami dihadapkan pada masalah, salah satu dari kawan kami mengalami kram di kaki dan mengharuskannya berjalan terseok seok dari cemoro kandang, akibatnya kami berjalan pun pelan pelan secara bebarengan. Cukuplah daya dan upaya kami saat kami melihat wibawa gunung semeru dibalik pos kali mati saat kami menginjakan kaki kami di pos jambangan sekaligus menjadikan doping tersendiri untuk mempercepat langkah kami menuju kali mati yang tidak jauh dari jambangan, kurang lebih setengah jam perjalanan kami pun ber 16 sampai di kalimati. Setelah itu kami pun langsung bergegas mendirikan camp dan mempersiapkan kebutuhan logistic untuk makan dan lain sebagainya. Pukul 19.04 kawan kawan kami pada kondisi drop dan tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanan menuju mahameru, mengingat perjalanan muncak maximal dilakukan pada pukul 23.00 dini hari. Akhirnya kami semua mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan sebagaimana ikrar diawal, kita semua harus berdiri berdampingan berenambelas dimahameru, inilah tujuan kami, inilah asa kami yang kami bangun sejak jauh jauh hari, semoga esok kami masih diberikan kesempatan untuk mengibarkan bendera Indonesia dibalik kami dengan pemandangan gulungan gulungan awan yang terbentang seantero mata.

Walaupan tak menginjakan kaki di puncak para dewa, saya secara pribadi bersyukut atas karuniaNya, banyak pelajaran yang diberikan dariNya, melihat ke atas bukan untuk menjadi rendah diri tapi sebagai motivasi untuk terus berupaya, melihat kebawah bukan untuk menyombongkan diri tapi untuk terus bersyukur atas nikmat, anugerah dan hidayahNya yang tlah diberikan. Semoga masih ada kesempatan untuk terus memperbaiki diri.

Terimakasih
Andre Soetresno

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 LogikaProgressive. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top