Salam
Bertemu dengan tulisan saya kembali
kawan, kali ini saya berniat menulis tentang artikel yang saya beri judul
“prestasi bukan prestasi”.
Sebalum kita mengulas lebih dalam,
mari kita petakan perlahan mengenai prestasi itu apa. Sesuai dengan kamus besar
bahasa Indonesia prestasi adalah prestasi /pres·ta·si/ /préstasi/ n
hasil yg telah dicapai (dr yg telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Menurut Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi
adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.
Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah
kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau
usaha”. maka dapat disimpulkan prestasi adalah sesuatu yang dicapai atau
dimiliki sesuai dengan usaha nyata yang dilakukakan secara perorangan atau
kelompok. Lantas pertanyaannya dimana letak keterkaitan dengan judul yang akan
saya bahas?
Kondisi keterkinian yang sudah
menjadi rahasia umum adalah mengenai citra yang menjadikan seseorang
berprestasi. Banyak diantara kita yang mengikuti sesuatu cenderung dan
berpatokan pada kuantitas peminat, setelah itu hal demikian menjadi dasar
nantinya kita akan mendapati citra positif dari hal tersebut terhadap
lingkungan maka selanjutnya pengaruh yang akan diberikan terhadap lingkungan
akan besar pula dengan patokan dasar sebelumnya yaitu citra karena kuantitas
peminat yang tinggi, lantas bagaimana dengan kualitas? Maka sejauh ini dapat
kita simpulkan bahwa citra adalah hal yang menjadi pegangan prinsip dalam
berkehidupan dewasa ini. Coba kita telisik makna citra / pencitraan secara
harfiah adalah 1 rupa; gambar; gambaran; 2 Man gambaran yg
dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk; 3
Sas kesan mental atau bayangan visual yg ditimbulkan oleh sebuah kata,
frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yg khas dl karya prosa dan puisi;
4 Hut data atau informasi dr potret udara untuk bahan evaluasi (
Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Kesimpulannya hal yang sudah menjadi salah
kaprah adalah image building sudah menjadi prioritas utama dibanding dengan
character yang hakekatnya wajib dimiliki dan dikedepankan. Artinya prestasi
yang sedang menjadi trendcenter dewasa ini adalah Citra – Reputasi – Prestasi. Kemudian bagaimana dengan prestasi
yang dimiliki? Bilamana citra sebanding dengan kualitas tentu juga hal demikian
secara otomatis akan berbanding dengan usaha yang sebelumnya diupayakan. Namun
kondisi yang terjadi citra menjadi point fundamental didalam prestasi dan tidak
berjalan beriringan dengan kualitas. Lantas bagaimana sejatinya? Menurut hemat
saya, alur runtutan yang menjadi pegangan secara vertical adalah dimulai dari Usaha – Kapasitas – Reputasi – Prestasi –
Citra - Kontribusi. Mengapa demikian sesuai dengan hakekat prestasi sendiri
adalah hasil atau nilai yang didapat dari usaha dan kerja keras maka sudah
seyogyanya prestasi yang dicapai bukan karena keinginan namun karena kebutuhan
dan passion diri, bagaimana kita bisa berusaha dan berupaya dengan nyaman
karena sesuai dengan passion guna meningkatkan kapasistas diri sebaik baiknya,
membangun kapasitas diri dengan sebaik baiknya tentu lambat laun kita akan
mendapati sebuah prestasi karena prestasi bukanlah diri kita yang menilai
melaikan lingkungan. Setelah kita mendapati apresiasi dari lingkungan tentu
akan memunculkan citra diri dan disaat itulah waktunya berkontribusi dengan sebaik
baiknya karena lingkungan. Disaat kita berkontribusi di lini sesuai dengan
passion kita tentu memberikan kenyamanan tersendiri bagi kita, disisi lain
untuk kebermanfaatan dan secara tidak langsung kita juga bertujuan
mengkapasitasi diri kita sebaik baiknya.
Mari kita menjadi insan insan
pengabdi, pencipta, dan berprinsip. Apa kuncinya?
“perbaiki diri, bangun reputasi, dan
berikan kontribusi”
Semoga tulisan yang singkat ini
dapat memberikan pencerahan kepada kita semua guna sebuah restorasi berkehidupan
untuk saat ini dan yang akan datang
Salam kaum intelektual tercerahkan.
Best Regards
Andre Soetresno ( Surabaya, 03 : 51
)
0 comments:
Post a Comment